Ada banyak sekali lembaga atau rijschool yang memberikan kursus mengemudi mobil atau autorijles di Belanda. Setiap rijschool punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Di post ini aku akan mecoba menjabarkan apa yang harus diperhatikan saat akan memilih rijschool, antara lain:
LOKASI RIJSCHOOL DAN RIJLES
Karena kita akan melakukan rijles dalam jangka waktu yang panjang maka lebih baik memilih rijscool yang mudah dijangkau, dekat dengan tempat tinggal atau tempat dimana kamu mau memulai rijles. Kebanyakan rijinstructeur akan menjemput siswanya di tempat yang telah disepakati seperti di rumah, sekolah atau tempat kerja dan akan mengantarkan siswanya kembali ke tempat tersebut seusai rijles. Tapi ada juga rijinstructeur yang tidak bersedia menjemput siswanya di rumah/sekolah/tempat kerja karena kejauhan dan solusinya adalah rijinstructeur menjemput siswanya di tempat lain seperti halte bus, stasiun kereta, dsb di sekitar tempat rijles. Karena ada beberapa daerah di Belanda yang tidak memiliki kantor CBR maka biasanya rijles akan dialihkan ke daerah lain yang memiliki kantor CBR, nah ini juga harus diperhitungkan seberapa jauh jarak dan waktu tempuh antara tempat tinggalmu dengan kantor CBR terdekat karena biasanya waktu yang terpakai untuk menuju tempat rijles yang ada kantor CBRnya dihitung termasuk sebagai jam latihan. FYI, tempat latihan mengemudi atau rijles harus di tempat atau daerah yang memiliki kantor CBR karena dimana kamu latihan disanalah tempatmu melakukan rijexamen. Jadi kalau rijlesnya di Amsterdam ya rijexamennya di kantor CBR di Amsterdam.
PROEFLES
Rijinstructeur akan menentukan berapa banyak jam latihan atau rijles yang kamu butuhkan dari proefles karena proefles ini gunanya untuk melihat sejauh apa keahlianmu dalam mengemudikan mobil. Aku yang sudah punya pengalaman mengemudikan mobil di Indonesia selama bertahun-tahun pun tetap dianggap butuh latihan seperti orang yang belum pernah mengemudikan mobil sama sekali karena pada saat proefles caraku mengemudikan mobil dinilai masih kurang bagus dan kurang aman karena kebiasaanku menyetir dengan satu tangan, tidak terlalu memperhatikan sisi kanan kiri dulu saat akan belok yang penting ambil jalan dulu, ditambah lagi dengan adanya perbedaan kondisi dan situasi kendaraan juga jalanan antara Indonesia dan Belanda jadilah rijinstructeurku menyarankan untuk ambil paket rijles yang 25 jam. Oh iya biasanya setelah proefles dengan satu rijschool kemudian kamu jadi mengambil paket rijles atau lepasan dengan rijschool tersebut maka proefles akan digratiskan atau sebaliknya, kalau setelah proefles kamu tidak mengambil paket rijles atau lepasan di rijschool tersebut maka kamu harus membayar biaya proefles yang biasanya tidak begitu mahal.
BIAYA RIJLES
Biaya rijles masing-masing rijschool bisa jadi sama atau berbeda. Kamu bisa memilih dan membeli paket rijles dari rijschool sesuai dengan kemampuan finansialmu, biasanya paket rijles ini sudah termasuk biaya TTT dan rijexamen. Ada juga yang sudah termasuk buku dan/atau les untuk ujian teori. Kalau ada kelebihan jam rijles yang tidak kamu pakai biasanya uangmu akan dikembalikan oleh rijschool. Paket rijles pertama yang aku beli untuk 25 jam rijles + biaya TTT dan rijexamen adalah €1586 dan bisa diangsur tiga kali. Ada juga harga paket rijles yang diatas €2000 tergantung berapa banya jam rijles dan lokasi rijschoolnya. Kalau paket rijles dirasa mahal, kamu juga bisa memilih rijles lepasan/ketengan/eceran (sudah kayak mau beli rokok atau minyak saja ini ya. 😀 ) jadi kamu hanya membayar sejumlah uang kalau kamu ada latihan saja, harga rijles lepasan ini bervariasi sekitar €40-€60 per les.
RIJINSTRUCTEUR
Salah satu yang paling penting dari rijles dan rijschool adalah rijinstructeur. Carilah rijinstructeur yang bisa mengajarimu dengan profesional, jelas, tegas dan sabar apalagi kalau kamu dinilai perlu banyak latihan. Aku sendiri mendapatkan seorang rijinstructeur yang sabar dan ga pernah marah tapi selalu protes saat aku bikin kesalahan di jalan, tidak hanya protes tapi beliau langsung menjelaskan bagaimana memperbaiki kesalahan yang aku perbuat dan juga memberikanku tips bagaimana mengemudi dengan lebih baik, lebih rileks tapi tetap aman. Saat aku tahu kalau jadwal rijexamenku adalah jam 8 pagi aku langsung drop karena di dalam otakku sudah langsung mikir, “buset pasti ramai banget tuh jam 8 pagi, banyak sepeda, duh, mesti susah nih ujiannya” dan memang benar jalanan sedang ramai-ramainya jam segitu karena banyak orang yang pergi kerja atau sekolah kan dan ramai anak-anak bersepeda di jalan. Tapi rijinstruteurku justru “memaksa” aku latihan jam 8 pagi di jalan-jalan yang ramai terutama di dekat sekolahan dan perkantoran supaya aku tahu situasinya seperrti apa dan aku jadi terbiasa serta tetap bisa mengendarai mobil di tempat yang ramai dengan mandiri, percaya diri, baik dan aman. Kalau tidak dipaksa seperti itu mungkin aku tidak akan lulus rijexamen hari Kamis lalu. Lain cerita ada yang dapat rijinstructeur yang galak, marah-marah terus ke siswanya bikin siswanya makin ciut nyalinya untuk latihan. Ada juga rijinstructeur yang tidak fokus ke siswanya selama latihan karena sibuk teleponan sana sini. Jadi saranku carilah rijinstruteur yang profesional dan yang kamu rasa cocok denganmu karena rijles ini kan jangka waktunya lama dan panjang apalagi kalau kamu tidak lulus rijexamen maka rijlesnya pun akan semakin lama dan panjang waktunya.
TIPE DAN UKURAN MOBIL
Waktu di Indonesia aku biasanya mengemudikan mobil transmisi otomatis (automaat), disini aku memilih untuk mengemudikan mobil transmisi manual (geschakeld) karena di Belanda jika kamu memiliki SIM atau rijbewijs untuk mobil transmisi manual maka kamu juga bisa mengendarai mobil transmisi otomatis tapi tidak berlaku sebaliknya. Jadi menurutku sayang rasanya kalau harus keluar uang banyak tapi tidak semua jenis transmisi bisa aku kuasai. Tapi kalau menurutmu lebih baik ambil yang otomatis ya tidak jadi masalah karena semua rijschool harusnya punya mobil dengan kedua transmisi. Dari yang aku amati selama ini, jenis mobil yang dipakai oleh rijschool kebanyakan adalah jenis hatchback small dan compact tapi banyak juga rijschool yang menggunakan mobil jenis SUV. Aku sendiri rijles dengan keduanya (compact hatchback dan compact SUV) dan diantara kedua jenis mobil tersebut aku lebih suka mengendarai SUV karena mobilnya lebih tinggi jadi pandanganku terasa lebih luas hanya saja lebih gampang melakukan speciaal/bijzondere manoeuvres seperti parkir atau putar balik dengan mobil jenis hatchback daripada SUV.
Apalagi ya… sepertinya ini saja sih yang utama harus diperhatikan saat memilih rijschool. Semoga post ini bisa bermanfaat untuk kalian yang sedang mencari rijschool. Succes!